19 Agustus 2008

Mengapa Anak Perlu Bermain Bersama Teman?

Tahukah Anda bahwa pada usia sekolah (6 – 12 tahun) anak telah memiliki pengetahuan dasar yang baik tentang kemampuan diri dan lingkungannya? Itulah yang poin penting yang terkandung dalam teori perkembangan sosial manusia yang dibuat oleh salah seorang tokoh psikologi dunia Erik Erikson,

Namun anak tetap butuh suasana kondusif untuk mengasah pengetahuan itu menjadi keterampilan praktis yang melengkapi kehidupannya. Salah satu cara praktis melakukan hal tersebut adalah dengan memberi kesempatan anak bermain bersama teman-temannya! Para ahli perkembangan anak berpendapat bahwa ada 3 manfaat penting yang akan dipelajari anak ketika ia bermain bersama temannya:

Melakukan sharing & caring

  1. Saat bermain bersama teman, anak belajar untuk berbagi. Paling tidak ia meminjamkan mainannya atau menunggu giliran bermain.
  2. Agar permainan lancar, anak dan temannya juga membuat aturan bermain. Kondisi ini adalah wujud dari kemampuan anak melindungi kepentingan diri sendiri dan temannya.
  3. Pada anak yang lebih besar (lebih dari 8 tahun), mereka bahkan belajar berempati terhadap temanya, jika mainan temannya rusak, atau jika ia terluka ketika bermain

Menghadapi winning & losing

  1. Karena kematangan emosi yang lebih baik di usia sekolah, anak cenderung berusaha menahan diri saat ia berhasil dalam per mainannya. Hal ini dapat dilakukan anak, karena ia bertenggang rasa terhadap temannya.
  2. Sebagai kebalikan dari situasi sebelumnya, saat bermain dengan teman dan tidak beruntung, anak belajar menata emosinya dan menerima ketidakberuntungannya itu.

Apa yang dapat dilakukan orang tua?

  1. Secara berkala undang teman anak bermain di rumah. Sediakan suasana menyenang kan untuk mereka.
  2. Beri keleluasaan pada anak untuk mengatur janji bermain nya dengan teman yang disukainya.
  3. Dukung minat anak dalam aktivitas tertentu, seperti; olahraga, kesenian, yang memungkinkannya bertemu teman sebaya di luar waktu sekolah.

Tidak ada komentar: