Kini semua cepat berganti, dunia kanak-kanak telah dibentuk menjadi komoditas yang mengering lalu mengerak ; rentetan noda alienasi yang sulit buat kita pahami. Semisal kanak-kanak yang menekuni monitor asyik dengan dirinya sendiri. Kanak-kanak yang melompat menjadi sedemikian dewasa tampil bak selebriti. Dan beragam fenomena nan menyesakan dada.
Lantas apakah kita saat ini harus menjadi apriori ? Jelas kita tidak harus demikian tentunya, kalau kita mau mencoba berdamai serta memahami bahwa setiap jaman memiliki lembarannya buat diisi. Maksud saya, diisi dengan hal-hal terbaik yang seyogyanya harus dimiliki oleh seorang anak. Seorang anak yang kita rindukan, sebagai orang tua ; buat bertumbuh serta berkembang sebagaimana keberadaannya.
Berikut adalah profil Permainan Anak-Anak saat ini hasil survei Litbang Kompas, 17.02.08 yang direfleksikan dengan masa lalu kita dan masa anak-anak kita pada hari ini ; mari kita simak bersama :
Waktu Anda kecil dulu, permainan apa yang paling sering Anda mainkan ?
Permainan Fisik : 42,4%
Permainan Umum : 31,4%
Permainan Tradisional : 8,5%
Permainan Elektronik : 2,9%
Tidak Ada : 10,8%
Tidak Tahu : 4,0%
Permainan anak-anak apakah yang paling populer di tempat Anda saat ini ?
Permainan Fisik : 30,9%
Permainan Umum : 12,5%
Permainan Tradisional : 1,5%
Permainan Elektronik : 27,0%
Tidak Ada : 9,5%
Tidak Tahu : 18,6%
Ke mana biasanya Anda mengajak anak bermain ?
Mal : 41,8%
Tempat Bermain : 16,2%
Tempat Wisata : 11%
Kolam Renang : 10,7%
Tempat Lainnya : 12,3%
Tidak Kemana-mana : 8,0%
B a t a s a n :
Permainan Fisik : Lompat karet, Sepak bola, Petak umpet, Kasti dll.
Permainan Umum : Mobil-mobilan, Boneka, Rumah-rumahan dll.
Permainan Tradisional : Congklak, Galasin, Engklek, Bentik dll.
Permainan Elektronik : Playstation, Game Komputer, Nintendo dll.
Dari hasil survei diatas yang secara relatif menggambarkan apa yang sedang berlangsung pada dunia permainan anak-anak masa kini ; sungguh sepatutnya apabila kita menarik pembelajaran serta tindakan tepat untuk menyajikan hal-hal terbaik bagi anak-anak kita tercinta. Hal-hal terbaik berupa edukasi dua arah dalam dialog serta relasi yang konstruktif antara kita sebagai orang tua dan anak-anak kita tercinta.
Sumber : Kompas | 17.02.08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar